Chinese Garden Singapore, Oase di Tengah Riuhnya Metropolitan
Walaupun merupakan kota besar
yang sibuk, Singapura mempunyai banyak tempat untuk menyepi dari penatnya kehidupan
yang serba cepat ala kota metropolitan. Banyak taman yang selalu penuhi oleh warga di setiap
sudut kotanya.
Ketika mengelilingi negeri tetangga ini dengan bus, saya banyak melihat taman dengan pohon-pohonnya yang rindang. Kanopi-kanopi pepohonan tropis tampak dari kejauhan menggelayut tertiup angin.
Menurut situs Dinas Pertamanan Singapura, ada 1626 taman dan hutan kota yang tersebar di seluruh penjuru Singapura, termasuk taman atas gedung dan beberapa pohon lindung.
Ada satu tempat yang mencuri perhatian saya waktu sedang mengelilingi Singapura secara random (baca : tersesat) menggunakan kereta Mono Rail Train (MRT).
Waktu itu kereta yang saya tumpangi keluar dari terowongan bawah tanah dan kemudian naik ke jembatan rel di atas jalan raya. Karena posisi kereta berada di atas jalan, saya bisa melihat kota dengan leluasa dari atas.
Ketika mengelilingi negeri tetangga ini dengan bus, saya banyak melihat taman dengan pohon-pohonnya yang rindang. Kanopi-kanopi pepohonan tropis tampak dari kejauhan menggelayut tertiup angin.
Menurut situs Dinas Pertamanan Singapura, ada 1626 taman dan hutan kota yang tersebar di seluruh penjuru Singapura, termasuk taman atas gedung dan beberapa pohon lindung.
Ada satu tempat yang mencuri perhatian saya waktu sedang mengelilingi Singapura secara random (baca : tersesat) menggunakan kereta Mono Rail Train (MRT).
Waktu itu kereta yang saya tumpangi keluar dari terowongan bawah tanah dan kemudian naik ke jembatan rel di atas jalan raya. Karena posisi kereta berada di atas jalan, saya bisa melihat kota dengan leluasa dari atas.
Pemandangan dari atas pagoda. Hijaunya pepohonan sangat kontras dengan warna-warna gedung bertingkat |
Saat itu saya melihat sebuah area hijau yang cukup luas di tengah gerombolan gedung-gedung bertingkat.
Tentunya pemandangan itu sangatlah mencolok karena area hijau sangat kontras dengan warna abu-abu gedung bertingkat di sekitarnya.
Tentunya pemandangan itu sangatlah mencolok karena area hijau sangat kontras dengan warna abu-abu gedung bertingkat di sekitarnya.
Pemandangan itu nampak
sangat damai dan tenang. Dari kejauhan saya melihat ada sebuah pagoda berwarna
merah di pinggir sebuah danau. Tertarik, saya langsung turun di pemberhentian Chinese Garden ( Stasiun EW25) tepat di pintu
masuk taman tersebut.
Jembatan ala Tiongkok di Chinese Garden. |
Taman itu adalah Singapore
Chinese Garden. Sebuah area pertamanan khas Tiongkok dengan suasananya yang sangat
‘zen’. Seketika suasana hening yang
menenangkan kalbu langsung terasa saat saya melewati sebuah jembatan kecil dan
memasuki gapura berwarna merah.
Kolam-kolam kecil dengan
gemericik air dari pancurannya menambah suasana menjadi meditasi-able.
Ikan koi berwarna-warni melenggat-lenggot indah di kolam itu.
Ikan koi berwarna-warni melenggat-lenggot indah di kolam itu.
Kolam ikan koi 'Koi Pond' |
Saya berjalan mengikuti jalan
setapak utama yang di pinggirannya berjajar rapi pohon-pohon pinus beralaskan
rumput hijau yang basah.
Kebetulan waktu itu hujan baru saja reda jadi hawa di taman jadi sangat sejuk.
Kebetulan waktu itu hujan baru saja reda jadi hawa di taman jadi sangat sejuk.
Jalan setapak yang diteduhi pohon-pohon membuat nyaman pengunjung. |
Saya memasuki sebuah
bangunan khas Tiongkok berwarna dominan merah yang saya tidak tahu apa sebutannya.
Bangunan tersebut berdiri di atas sebuah kolam besar. Dihiasi oleh pot-pot
pohon bonsai. Di situ saya merasa seperti berada di film-film laga Tiongkok
dimana biasanya para Shaolin berlatih kungfu.
Ini spot terbaik di Chinese Garden Singapore. |
Beranjak dari situ, saya
menuju pagoda di pinggir danau yang tadi saya lihat dari kereta. Pagoda ganda tersebut
tinggi menjulang berwarna putih merah.
Angin sejuk dari danau menyapu wajah saya.
Saya berdiam cukup lama di pagoda ini, menikmati suasana yang hening dan menenangkan.
Hampir semua bangunan yang ada di Chinese Garden Singapore saya kunjungi.
Angin sejuk dari danau menyapu wajah saya.
Saya berdiam cukup lama di pagoda ini, menikmati suasana yang hening dan menenangkan.
Hampir semua bangunan yang ada di Chinese Garden Singapore saya kunjungi.
Twin Pagoda di pinggir danau yang menyita oerhatian saya sejak dari kereta. |
Chinese garden singapore
sore itu sangat sunyi. Mungkin hanya saya saja turis yang datang
kesini. Pengunjung lainnya hanya warga lokal yang tampak sedang asik
berolahraga.
Sepasang kakek-nenek yang sedang joging wara-wiri memberikan senyumannya kepadaku. Entah sudah berapa putaran mereka mengelilingi taman ini.
Sepasang kakek-nenek yang sedang joging wara-wiri memberikan senyumannya kepadaku. Entah sudah berapa putaran mereka mengelilingi taman ini.
Tidak hanya Chinese Garden,
disini juga terdapat Japanese Garden dengan rumah tradisional jepang. Hanya
saja yang paling dominan tetaplah bangunan bertemakan Tiongkok.
Taman ini wajib di kunjungi bagi kalian yang sudah bosan mengunjungi tempat yang itu-itu saja di Singapore.
Taman ini wajib di kunjungi bagi kalian yang sudah bosan mengunjungi tempat yang itu-itu saja di Singapore.
Cara
menuju ke Chinese Garden Singapore ini tidaklah sulit, tinggal
naik MRT jalur hijau atau East West Line Jurusan Jurong Chinese Garden. Lebih mudahnya
kalian bisa langsung cek web resmi MRT disini.
Biaya
masuk ke Chinese Garden Singapore juga gratis-tis! Dijamin tidak ada pungli dan tukang retribusi dadakan.
Jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman sendiri yah, atau kalian juga bisa membelinya di minimarket ‘Cheers’ tepat di stasiun pemberhentian Chinese Garden.
Chinese Garden Singapore bisa menjadi alternatif obyek wisata murah jika kamu sudah bosan mengunjungi destinasi wisata mainstream di Singapura.
Jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman sendiri yah, atau kalian juga bisa membelinya di minimarket ‘Cheers’ tepat di stasiun pemberhentian Chinese Garden.
Chinese Garden Singapore bisa menjadi alternatif obyek wisata murah jika kamu sudah bosan mengunjungi destinasi wisata mainstream di Singapura.
Selamat Menjelajah!
Post a Comment: