Tips Membuat Itinerary Atau Rencana Perjalanan
Rencana perjalanan atau disebut juga itinerary merupakan satu hal yang penting dalam traveling. Bayangkan saja jika kamu bepergian tanpa ada rencana yang jelas, bisa-bisa waktu anda terbuang percuma hanya untuk ubek-ubek kebingungan mencari dan memikirkan sebuah destinasi.
Terkadang itinerary itu tidak begitu penting bagi beberapa traveler profesional. Namun merencanakan itinerary sebaiknya dilakukan bagi para pemula.
Informasi tentang daerah tujuan juga dapat diperoleh dari portal-portal wisata yang tersebar luas di seantero penjuru internet, tinggal surfing saja. Berikut ada beberapa tips dalam menyusun itinerary :
1. Pastikan dulu berapa lama kita akan bepergian. Kapan berangkat dan kapan harus pulang. Dengan kepastian lamanya perjalanan, maka akan memudahkan kita dalam perencanaan selanjutnya.
2. Apa tujuan melakukan perjalanan tersebut. Tujuan bisa bermacam-macam, seperti hanya berwisata, kunjungan kerja, study tour, mengamati kehidupan masyarakat setempat, menikmati alam, mengamati budaya, dll. Dari tujuan kita, maka nantinya dapat diprioritaskan objek-objek utama yang akan kita kunjungi.
3. Pastikan dimana akan tinggal. Akankah kita tinggal di hostel, tempat teman, atau bahkan menggelandang. Tempat kita tinggal untuk sementara menjadi acuan penting dalam penentuan jam-jam kunjungan kita.
Dengan kepastian dimana akomodasi kita, kita dapat menyesuaikan kapan waktu istirahat. Jadi kita bisa menentukan di mana saja kita akan berteduh.
4. Cari tahu segala informasi mengenai daerah tujuan. Yang paling utama adalah informasi mengenai fasilitas publik, transportasi, destinasi, dan akomodasi.
5. Perlu diingat, ada objek wisata yang hanya bisa dinikmati pada waktu-waktu tertentu. Selalu ada destinasi yang hanya bisa di kunjungi pada saat malam hari, atau pagi hari. Masing-masing destinasi akan memunculkan pesonanya pada waktu-waktu tertentu.
Contohnya, sunset, sunrise, tempat nongkrong, jam kerja masyarakat (untuk pengamatak kegiatan masyarakat). Hal ini harus selalu diingat, terutama bagi backpacker dengan tujuan hunting travel photography. Jadi cek lagi apakah susunannya sudah benar.
6. Usahakan jadwal kunjungan dilakukan secara sambung-menyambung antara satu objek dengan objek lainnya dengan orientasi jarak.
7. terakhir, cara menulis itinerary yang baik adalah dengan sudah memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan terkecil (biasanya kemungkinan buruk) yang siap menghadang ditengah-tengah kunjungan kita.
Jadi siapkanlah Plan B. Karena mungkin saja cuaca tidak mendukung, atau barangkali kita kehilangan sesuatu, tertinggal kereta, dll. Dengan adanya Plan B, maka kita masih punya cadangan rencana yang sudah diperkirakan sebelumnya.
Sekarang, buatlah rencana perjalananmu, namun jangan terlalu terpaku kepada rencana perjalanan. Biarkanlah petualanganmu mengalir secara fleksibel. Rencana perjalanan hanya sebagai fokus saja. Selamat mengeksplor!
Terkadang itinerary itu tidak begitu penting bagi beberapa traveler profesional. Namun merencanakan itinerary sebaiknya dilakukan bagi para pemula.
Informasi tentang daerah tujuan juga dapat diperoleh dari portal-portal wisata yang tersebar luas di seantero penjuru internet, tinggal surfing saja. Berikut ada beberapa tips dalam menyusun itinerary :
1. Pastikan dulu berapa lama kita akan bepergian. Kapan berangkat dan kapan harus pulang. Dengan kepastian lamanya perjalanan, maka akan memudahkan kita dalam perencanaan selanjutnya.
2. Apa tujuan melakukan perjalanan tersebut. Tujuan bisa bermacam-macam, seperti hanya berwisata, kunjungan kerja, study tour, mengamati kehidupan masyarakat setempat, menikmati alam, mengamati budaya, dll. Dari tujuan kita, maka nantinya dapat diprioritaskan objek-objek utama yang akan kita kunjungi.
3. Pastikan dimana akan tinggal. Akankah kita tinggal di hostel, tempat teman, atau bahkan menggelandang. Tempat kita tinggal untuk sementara menjadi acuan penting dalam penentuan jam-jam kunjungan kita.
Dengan kepastian dimana akomodasi kita, kita dapat menyesuaikan kapan waktu istirahat. Jadi kita bisa menentukan di mana saja kita akan berteduh.
4. Cari tahu segala informasi mengenai daerah tujuan. Yang paling utama adalah informasi mengenai fasilitas publik, transportasi, destinasi, dan akomodasi.
5. Perlu diingat, ada objek wisata yang hanya bisa dinikmati pada waktu-waktu tertentu. Selalu ada destinasi yang hanya bisa di kunjungi pada saat malam hari, atau pagi hari. Masing-masing destinasi akan memunculkan pesonanya pada waktu-waktu tertentu.
Contohnya, sunset, sunrise, tempat nongkrong, jam kerja masyarakat (untuk pengamatak kegiatan masyarakat). Hal ini harus selalu diingat, terutama bagi backpacker dengan tujuan hunting travel photography. Jadi cek lagi apakah susunannya sudah benar.
6. Usahakan jadwal kunjungan dilakukan secara sambung-menyambung antara satu objek dengan objek lainnya dengan orientasi jarak.
7. terakhir, cara menulis itinerary yang baik adalah dengan sudah memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan terkecil (biasanya kemungkinan buruk) yang siap menghadang ditengah-tengah kunjungan kita.
Jadi siapkanlah Plan B. Karena mungkin saja cuaca tidak mendukung, atau barangkali kita kehilangan sesuatu, tertinggal kereta, dll. Dengan adanya Plan B, maka kita masih punya cadangan rencana yang sudah diperkirakan sebelumnya.
Sekarang, buatlah rencana perjalananmu, namun jangan terlalu terpaku kepada rencana perjalanan. Biarkanlah petualanganmu mengalir secara fleksibel. Rencana perjalanan hanya sebagai fokus saja. Selamat mengeksplor!
Hati-hati juga dengan barang-barang yang kamu bawa didalam ranselmu, simak tips Mengamankan Ransel Saat Bepergian, biar aman!
Post a Comment: